SELAMAT DATANG DI STIE BUDI PERTIWI

Ini merupakan Blog STIE Budi Pertiwi untuk media komunikasi dan informasi seputar aktifitas dan program pendidikan STIE Budi Pertiwi

Sabtu, 30 Juli 2011

Impor Beras Rp 2,1 Triliun, Bulog Pilih Sejahterakan Petani Vietnam






Jakarta - Perum Bulog segera mengimpor 500 ribu ton beras dari Vietnam untuk memenuhi stok dalam negeri menghadapi puasa dan lebaran. Kebijakan ini dinilai tak berpihak kepada petani lokal.

Anggota Komisi IV DPR Rofi Munawar mengatakan, dengan rata-rata harga beras Vietnam yang mencapai US$ 500 per ton, maka Bulog akan menghabiskan dana Rp 2,1 triliun untuk impor ini.


"Impor beras menghabiskan Rp 2,1 Triliun, Bulog lebih memilih mensejahterakan petani Vietnam. Ini sekali lagi bukti bahwa Pemerintah tidak berpihak kepada petani dalam negeri," jelas Rofi dalam keterangan yang dikutipdetikFinance, Sabtu (30/7/2011). 

Menurut Rofi saat ini panen petani masih berlangsung sampai Agustus dan memasuki masa tanam September. Sementara masa paceklik diperkirakan akan masuk pada Oktober, November, dan Desember, namun itu bisa diantisipasi jika serapan Bulog optimal sehingga tak perlu impor.

Rofi mengatakan, untuk mengamankan stok beras seharusnya Bulog melakukan manajemen stok yang lebih baik. Di sisi lain Bulog harusnya lebih kreatif menyerap gabah petani. Politis PKS ini mengkritisi kebijakan importasi yang dilakukan Bulog saat ini. 

"Bulog tidak perlu melakukan impor, data BPS menunjukan bahwa produksi dalam negeri cukup dan masa panen masih berlangsung di banyak tempat," imbuh Rofi.

Serapan Bulog dilihat masih rendah di banyak Divisi Regional (Divre), sampai dengan pertengahan Juli masih sekitar 20%. Seperti Jawa timur yang menjadi salah satu lumbung beras nasional, Bulog yang ditargetkan menyerap 1.150.000 ton pada 2011. 

Hingga memasuki Juli ini serapan di Jawa Timur hanya mencapai 23% saja. Bahkan ironisnya ditengarai Bulog malah tidak mau membeli gabah petani, karena alasan gudangnya penuh. 

"Jika BPS dan Kementerian Pertanian saja sudah meyakinkan bahwa panen berjalan optimal dan produksi beras naik, lalu atas alasan apa Bulog ngotot mengimpor beras dari Vietnam?" tanya Rofi. 

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, terdapat tiga provinsi yang mencatat surplus padi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan. Pada 2011, terdapat 10 provinsi yang menjadi sentra produksi padi terbesar yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Sumatera Barat, Banten, dan Nusa Tenggara Barat.




sumber: detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar