SELAMAT DATANG DI STIE BUDI PERTIWI

Ini merupakan Blog STIE Budi Pertiwi untuk media komunikasi dan informasi seputar aktifitas dan program pendidikan STIE Budi Pertiwi

Minggu, 10 Juli 2011

Emas Masih Dianggap Investasi Terbaik






Jakarta - Emas masih dianggap sebagai tempat investasi terbaik. Di tengah kondisi perekonomian yang masih diliputi ketidakpastian, emas masih mampu memberikan imbal hasil investasi hingga 13% dalam 3 tahun terakhir. Harga emas internasional diyakini bisa menembus level US$ 2.100 per ounce pada 2014. 


Chief Investment Strategist, Standard Chartered Bank, Steve Brice mengatakan, emas masih menjadi favorit investasi di bank tersebut dan merupakan komoditas paling menarik untuk jangka panjang. Ia melihat outlook emas masih 'bullish'.

Salah satu alasan cerahnya outlook emas adalah berkaitan dengan lebih kuatnya pertumbuhan ekonomi di China dan India, sehingga meningkatkan pendapatan dalam beberapa tahun ke depan, yang pada akhirnya mendongkrak permintaan emas. 

Selain itu, meningkatnya level utang dan kekhawatiran seputar pemulihan ekonomi yang berkesinambungan di negara-negara Barat telah mengurangi sensitivitas perbankan terhadap inflasi. Emas secara tipikal tetap baik pada lingkungan suku bunga riil negatif.

"Berdasarkan sejarah, emas tetap berkinerja baik selama periode imbal hasil riil AS negatif dan emas turun ketika lingkungan suku bunga riil positif. Kami perkirakan Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga pada kuartal III tahun depan," ujar Brice seperti dilansir dari The Star, Senin (11/7/2011).

Alasan lain untuk kenaikan harga emas adalah sikap Bank Sentral di Asia yang makin menyukai emas dan adanya peralihan dari Bank-Bank Sentral Dunia yang menjadi sumber nett suplai emas ke situasi dimana mereka meningkatkan cadangan emasnya.

"Selama saya bekerja, Bank Sentral selalu menjadi nett supply emas, namun yang kita lihat kemudian, mereka beralih menjadi nett buyers pada tahun lalu," ujarnya.

Terakhir, suplai emas kemungkinan akan tertahan dalam jangka pendek meskipun aktivitas investasi mulai meningkat. 

Untuk semester II tahun 2011, Brice mengatakan pasar saham akan menghasilkan returun yang normal antara 18% hingga 30% pertahainan, sementara aset tradisional seperti tunai dan surat berharga akan menumbuhkan imbal hasil yang lebih sedikit.

Pada perdagangan Jumat (8/7/2011), harga emas di pasar spot sempat naik hingga ke level US$ 1.545,30 per ounce atau tertinggi dalam 2 pekan terakhir, sebelum akhirnya ditutup lada level US$ 1.543 per ounce. Harga emas mencetak kenaikan mingguan terbesar sejak November 2009.

Lonjakan harga emas pada pekan lalu dipicu oleh data tenaga kerja AS yang mengecewakan sehingga menimbulkan kekhawatiran baru seputar kesehatan ekonomi AS.

Sepanjang pekan lalu, harga emas mendapatkan dorongan ketika Bank Sentral China dan Bank Sentral Eropa masing-masing menaikkan suku bunga untuk meredam potensi lonjakan inflasi.

(qom/qom) 


sumber: detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar